Kamis, 15 Desember 2022

Pengalaman Asistensi Mengajar di SMK N 02 Probolinggo

 

ESSAY ASISTENSI MENGAJAR SMKN 02 PROBOLINGGO

 

Saya Arridlotun Nurushibyan yang diamanahi sebagai guru mata pelajaran CNC akan menceritakan pengalaman saya pada saat melaksanakan program asistensi mengajar. Asistensi mengajar merupakan bentuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa khusunya mahasiswa Universitas Negeri Malang secara kolaboratif di bawah bimbingan guru dan dosen pembimbing di satuan pendidikan formal. Aktivitas asistensi mengajar di satuan pendidikan ini dilaksanakan selama 1 semester (setara 20 SKS) dengan waktu pelaksanaan 20 minggu.  Tujuan dari program asistensi mengajar antara lain untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta untuk mendesiminasikan produk-produk pembelajaran. Ruang lingkup dari program Asistensi mengajar ini terdiri dari kegiatan akademik,nonakademik,administrasi sekolah,serta publikasi.  Ruang lingkup yang pertama adalah akademik dimana pembelajaran berbasis teknologi.

 Kegiatan akademik antara lain penyusunan perangkat pembelajaran yang kreatif serta inovatif, literasi dan numerasi, digitalisasi media pembelajaran,digitalisasi asesmen pembelajaran,pengisian konten pada system pengelolaan pembelajaran,implementasi produk pembelajaran UM di kelas, dan berbagai implementasi pembelajaran yang berbasis teknologi. Diantara kegiatan tersebut dapat dipilih oleh mahasiswa sesuai kontrak bersama dosen pembimbing dan guru pamong. Yang kedua kegiatan nonakademik. Kegiatan ini antara lain pendampingan kegiatan ekstrakurikuler siswa seperti pramuka,Karya Ilmiah Remaja,Osis dsb. Selain itu kegiatan nonakademik dapat berupa pengelolaan technopark,perpustakaan,unit usaha,bimbingan konseling,dan kegiatan nonakademik lainnya. Berbagai kegiatan akademik tersebut dapat dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan kontrak dengan guru pamong dan dosen pembimbing. Kemudian yang ketiga adalah administrasi sekolah. Kegiatan ini antara lain digitalisasi arsip dan inventaris sekolah,layanan administrasi berbasis teknologi,pengembangan jurnal kegiatan guru dan staf berbasis teknologi,pengembangan website sekolah,digitalisasi administrasi sekolah, dan kegiatan administrasi sekolah lainnya. Berbagai kegiatan tersebut dipilih sesuai dengan kontrak antara mahasiswa dengan guru pamong serta dosen pembimbing. Yang terakhir adalah publikasi kegiatan ini meghasilkan beberapa produk luaran dari program asistensi mengajar diantaranya artikel ilmiah,pengalaman mengikuti asistensi mengajar dalam bentuk teks serta video tentang pengalaman baik asistensi mengajar. Semua kegiatan tersebut harus dilakukan oleh mahasiswa., Pelaksanaan asistesi mengajar ini dilaksanakan mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD), Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Dasar (SD),/ Madrasah Ibtidaiyah(MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Mahasiswa yang mengikuti program asistensi mengajar memiliki persyaratan yang harus dipernuhi antara lain, mahasiswa aktif S1 yang telah menempuh matakuliah inimal 80 SKS, mahasiswa yang memiliki IPK minimal 3,00 , mahasiswa yang mendapat persetujuan dari dosen pembimbing akademik dan kaprodi, mahasiswa yang tidak sedang mendapatkan sanksi akademik dan nonakademik serta tidak sedang mengikuti bentuk kegiatan MBKM yang lain. Serta mahasiswa yang telah mengisi surat pernyataan kesediaan mengikuti kegiatan asistensi mengajar hingga selesai

Saya melaksanakan kegiatan Asistensi Mengajar di SMKN 2 Probolinggo mulai tanggal 15 Agustus 2022 sampai tanggal 19 Desember 2022. Pada tanggal 15 Agustus 2022 merupakan awal dari kegiatan Asistensi Mengajar di SMKN 2 Probolinggo. Pada saat itu terjadi proses pengantaran mahasiswa Asistesi mengajar ke SMKN 2 Probolinggo, pengantaran tersebut dilakukan bersama perwakilan dosen pembimbing (Bapak Mohammad Musthofa Al Ansyorie, S.Pd, M.Pd). Berhubung ada kegiatan 17 Agustusan, maka pada tanggal 16 Agustus dilakukan acara perlombaan agustusan, para mahasiswa Asistensi Mengajar di tunjuk untuk membantu kegiatan osis serta guru dalam proses pelaksanaan lomba agustusan tersebut.Pembagian tugas yang telah diberikan meliputi menjadi wasit pada saat perlombaan bola voli, dan temon holic (joget). Dan pada puncak penghujung pada acara 17 Agustus adalah proses pelaksaan Upacara Bendera memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, mahasiswa Asistensi Mengajar ikut dalam kegiatan Upacara bendera. Setelah kegiatan upacara bendera Para mahasiswa juga mengikuti kegitan santunan kepada anak yatim yang dilakukan di masjid bersama para guru. Pada tanggal 18 agustus ditetapkan sebagai kegiatan FGD (Focus Group Discussion) yaitu kita dari mahasiswa AM mempresentasikan kegiatan dan Program kerja saya bersama kepala sekolah serta para guru dan guru pamong.

Adapun Program kerja yang kita presentasi meliputi satuan satgas sholat berjamaah, piket rutin guru, upacara hari senin, senam pagi dan juga istighosah, kegiatan lomba kemerdekaan RI, kegiatan peringatan bulan muharrom 1444H, Asesmen Nasional. Pada tanggal 19 agustus para mahasiswa Asistensi Mengajar mengikuti kegiatan senam pagi Bersama para guru. Para mahasiswa membantu membagikan kartu undian.

Pada tanggal 22 Agustus 2022 dilaksanakanlah Program Akademik pertama kali yaitu melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Saya diamanahi untuk mengajar mata pelajaran Teknik Pemesinan CNC kelas XI. Kelas XI sendiri terdiri dari 4 kelas yaitu kelas TPM 1, TPM 2, TPM 3, TPM 4. Setiap kelas terdiri dari 33 hingga 36 siswa untuk per kelasnya. Setiap kelas juga memiliki kopentensi yang berbeda beda. Saya melakukan perkenalan bersama dengan siswa siswa yang pada dasarnya sebelumnya belum kenal sama sekali. Setelah perkenalan saya melakukan penyampaian materi dan tujuan pembelajaran yang akan ditempuh. Setalah mengajar kegiatan akademik, saya melakukan kegiatan non akademik yaitu dengan membantu menjaga ruang ujian ANBK Nasional. Pada tanggal selanjutnya saya juga melaksanakan kegiatan penyampaian materi dan tujuan pembelajaran melalui jobsheet  dengan kelas kelas lainnya. Minggu – minggu awal ini selain kegiatan akademik yang saya lakukan saya juga melaksanakan kegiatan Non Akademik berupa piket harian guru yang saya lakukan selama kurang lebih setiap hari, kita ikut menjaga dan membantu para guru dalam mengatasi anak anak yang terlambat dating ke sekolah, kita ikut membantu dalam proses pencatatan naman siswa yang terlambat datang ke sekolah. Tidak lupa juga kita para mahasiswa AM terutama yang laki laki juga mengikuti kegiatan sholat dhuhur dan ashar secara berjamaah, tidak hanya sholat juga tetapi juga menertibkan para siswa yang bermalas malasan untuk mengisi saff sholat.

Disini kami memiliki pengalaman yang sangat banyak terutama dalam hal Bahasa yang mayoritasnya madura dan sangat berbeda dengan Bahasa kebiasaan kita yang lebih ke jawa timuran. Namun hal tersebut seiring waktu kami mulai beradaptasi sedikit kosa kata dapat kami kuasai dan banyak siswa pada saat mengajar anak anak yang lumayan bandel merupakan hal yang biasa kami temui tergantung bagaimana kita menangani anak tersebut sehingga bisa menurut dan mengikuti pembelajaran secara baik.

Dari pengalaman tersebut saya mulai mencari dari solusi agar tidak semakin melunjak, bosan dan juga malah tertidur pada saat mata pelajaran berlangsung. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif sehingga anak anak tidak bosan dalam aktivitas belajar mengajar dan sangat antusias dalam hal belajar mengajar.

Ada beberapa kelas yang saya ajar mulai dari kelas 11 TPM 1 sampai 11 TPM 4. Ketika saya mengajar bebrapa kelas tersebut saya mendapatkan pengalaman yang berbeda-beda. Maka dari itu mereka harus benar-benar serius dalam belajar agar nanti ketika sudah masuk dalam dunia industri mereka tidak akan terkejut dan bisa mengerjakan semua pekerjaan yang ada dalam industri tersebut

Selain pengalaman mengajar yang berbeda-beda, pengalaman dalam piket harian mahasiswa Asistensi Mengajar di SMKN 2 Probolinggo juga berbeda-beda. Kami semua piket di 5 tempat meliputi bagian non akademik maupun bagian administrasi. Pada bagian non akademik ada di satgas sholat, perpustakaan, BK, UKS kemudian di ICT. Kemudian untuk bagian administrasi bertempat di jadwal satgas depan

Pengalaman di masing-masing program sangatlah unik dan berbeda. Misalnya pengalaman saya di perpustakaan dengan tugas untuk mendesain ulang tata tempat perpus, menata buku, memberi sampul pada buku, kemudian juga memberikan label pada buku dll. Pada saat itu saya belajar dengan baik bagaimana proses perjalanan buku dari mulai awal buku dating di perpustakaan kemudian buku dipinjam siswa dan sampai buku kembali ke perpustakaan. Dan juga saya belajar untuk merawat buku, mengorganisir buku agar siswa dapat mudah menemukan buku yang sedang mereka cari dan masing banyak lagi yang lainnya. 

Kemudian di tempat yang lain misalnya di UKS. Kami melayani siswa yang sakit dengan penuh tanggung jawab kami juga belajar beberapa jenis obat yang biasa digunakan untuk siswa yang sakit. Selain itu kami juga yangmengurus surat izin yang akan diberikan ke kelas untuk izin. Kemudia ditempat ICT kita juga banyak belajar mengenai absensi secara online dan juga diajarkan membuka wifi kepada siswa disaat kegiatan pengajaran membutuhkan internet seperti Ulangan harian. Tak lupa juga kita diberi tugas dari tim ICT untuk membuat denah sekolah SMKN2 Probolinggo ini dalam 2 dimensi dengan segala tata letak yang ada. Akhirnya kita juga mengukur setiap kelas dari beberapa jurusan lain menggunakan alat ukur laser yang sudah ada pengukurnya.

Demikian adalah pengalaman saya selama saya melaksanakan kegiatan Asistensi Mengajar di SMKN 2 Probolinggo, saya berterimakasih banyak kepada kepala sekolah,, Guru Pamong, Dosen Pembimbing, teman-teman mahasiswa dan juga siswa siswa SMKN 2 Probolinggo yang telah memberikan saya banyak pembelajaran, pengalaman dan ilmu-ilmu yang banyak dan pastinya bermanfaat, dan juga saya berharap agar ilmu dan pengalaman tersebut dapat bermanfaat juga bagi semua pihak yang terkait dalam kegiatan Asistensi Mengajar ini. Dan juga tidak lupa saya meminta maaf kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan Asistensi Mengajar ini apabila saya mempunyai salah kata, perbuatan atau Tindakan yang kurang berkenan di hati semuanya, dan terimakasih telah menerima saya dan teman-teman mahasiswa yang lain untuk belajar Bersama di SMKN 2 Probolinggo. 

Untuk terakhir kalinya saya berharap semoga SMKN 2 Probolinggo ini dapat lebih baik dan lebih bagus kedepannya dan juga lebih banyak prestasi-prestasi yang di dapatkan oleh sekolah baik dari siswa siswinya maupun dari sekolah itu sendiri dan juga saya berharap semoga SMKN 2 Probolinggo mendapatkan keberkahan dan kebermanfaatan ilmu dari Allah SWT.

 

 

 

Rabu, 23 September 2020

Sumber daya alam

 

 

      Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu. Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumberdaya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumberdaya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumberdaya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.

      Sumberdaya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik).

      Menurut urutan kepentingan, kebutuhan hidup manusia, dibagi menjadi dua sebagai berikut.

1. Kebutuhan Dasar.

Kebutuhan ini bersifat mutlak diperlukan untuk hidup sehat dan aman. Hal yang termasuk kebutuhan ini adalah sandang, pangan, papan, dan udara bersih.

2. Kebutuhan sekunder.

Kebutuhan ini merupakan segala sesuatu yang diperlukan untuk lebih menikmati hidup, yaitu rekreasi, transportasi, pendidikan, dan hiburan.  
 

      Daya dukung lingkungan

      Ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan Singkatnya, daya dukung lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup. Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya. Ada bagianbagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak. Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut :

1.  Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.

2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).

3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta pendaurulangan (recycling).

4.  Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.  
 

1. Macam-macam Sumberdaya Alam 

      Sumberdaya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.  

    a. Berdasarkan sifat

        Menurut sifatnya, sumberdaya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut:

1.  Sumberdaya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut ter barukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).

2.  Sumberdaya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas bumf, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.

3.  Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari,  
energi pasang surut, dan energi laut.  

  b. Berdasarkan potensi

      Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.

1. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang  
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas,  
kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.

2.  Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang  
dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.

3.  Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa. 

  c. Berdasarkan jenis 

      Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :  

·           Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.

·           Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam  
yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.

 2. Sumber Daya Tumbuhan

      Berbicara tentang sumber daya alam tumbuhan kita tidak dapat menyebutkan jenis tumbuhannya, melainkan kegunaannya. Misalnya berguna untuk pangan, sandang, pagan, dan rekreasi. Akan tetapi untuk bunga-bunga tertentu, seperti melati, anggrek bulan, dan Rafflesia arnoldi merupakan pengecualian karena ketiga tanaman bunga tersebut sejak tanggal 9 Januari 1993 telah ditetapkan dalam Keppres No. 4 tahun 1993 sebagai bunga nasional dengan masing-masing gelar sebagai berikut.

1.  Melati sebagai bunga bangsa.

2. Anggrek bulan sebagai bunga pesona.

3.  Raffiesia arnoldi sebagai bunga langka. 

      Tumbuhan memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan tepung melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan dan kepunahan, dan hal ini akan berkaitan dengan rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya. Jika suatu spesies organisme punah, maka spesies itu tidak pernah akan muncul lagi. Dipandang dari segi ilmu pengetahuan, hal itu merupakan suatu ke rugian besar.

      Selain telah adanya sumber daya tumbuhan yang punah, beberapa jenis tumbuhan langka terancam pula oleh kepunahan, misalnya Rafflesia arnoldi (di Indonesia) dan pohon raksasa kayu merah (Giant Redwood di Amerika). 

       Dalam mengeksploitasi sumber daya tumbuhan, khususnya hutan, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a.  Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena (tebang habis).

b.  Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan sistem tebang pilih (penebangan selektif). Artinya, pohon yang ditebang adalah pohon yang sudah tua dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan.

c.  Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon muda di sekitarnya.

d.  Melakukan reboisasi (reforestasi), yaitu menghutankan kembali hutan yang sudah terlanjur rusak.

e.  Melaksanakan aforestasi, yaitu menghutankan daerah yang bukan hutan untuk mengganti daerah hutan yang digunakan untuk keperluan lain.

f.  Mencegah kebakaran hutan. Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan adalah kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk mengembalikannya menjadi hutan kembali.  

      Hal-hal yang sering menjadi penyebab kebakaran hutan antara lain sebagai berikut :

a.  Musim kemarau yang sangat panjang.

b.  Meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.

c.  Pembuatan arang di hutan.

d.  Membuang puntung rokok sembarangan di hutan.  

Untuk mengatasi kebakaran hutan diperlukan hal-hal berikut ini.

a.  Menara pengamat yang tinggi dan alat telekomunikasi.

b.  Patroli hutan untuk mengantisipasi kemungkinan kebakaran.

c.  Sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan.  

      Pemadaman kebakaran hutan dapat dilakukan dengan dua cara seperti berikut ini :

a.    Secara langsung dilakukan pada api kecil dengan penyemprotan air.

b.    Secara tidak langsung pada api yang telah terlanjur besar, yaitu  
melokalisasi api dengan membakar daerah sekitar kebakaran, dan mengarahkan api ke pusat pembakaran. Biasanya dimulai dari daerah yang menghambat jalannya api, seperti: sungai, danau, jalan, dan puncak bukit.

Pengelolaan hutan seperti di atas sangat penting demi pengawetan maupun pelestariannya karena banyaknya fungsi hutan seperti berikut ini :

1.  Mencegah erosi; dengan adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan tanah, dan dapat diserap oleh akar tanaman.

2.  Sumber ekonomi; melalui penyediaan kayu, getah, bunga, hewan, dan sebagainya.

3.  Sumber plasma nutfah; keanekaragaman hewan dan tumbuhan di hutan memungkinkan diperolehnya keanekaragaman gen.

4.  Menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau.

  
      Dengan terbentuknya humus di hutan, tanah menjadi gembur. Tanah yang gembur mampu menahan air hujan sehingga meresap ke dalam tanah, resapan air akan ditahan oleh akar-akar pohon. Dengan demikian, di musim hujan air tidak berlebihan, sedangkan di musim kemarau, danau, sungai, sumur dan sebagainya tidak kekurangan air.  

3.    Sumber Daya Hewan  

      Seperti pada ketiga macam bunga nasional, sejak tanggal 9-1-1995, ditetapkan pula tiga satwa nasional sebagai berikut :

1. Komodo (Varanus komodoensis) sebagai satwa nasional darat.

2. Ikan Solera merah sebagai satwa nasional air.

3.  Elang jawa sebagai satwa nasional udara.  

      Selain ketiga satwa nasional di atas, masih banyak satwa Indonesia yang langka dan hampir punah. Misalnya Cendrawasih, Maleo, dan badak bercula satu. Untuk mencegah kepunahan satwa langka, diusahakan pelestarian secara in situ dan ex situ. Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian satwa langka dengan memindahkan satwa langka dari habitatnya ke tempat lain.   

      Sumberdaya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Termasuk sumber daya alam satwa liar adalah penghuni hutan, penghuni padang rumput, penghuni padang ilalang, penghuni steppa, dan penghuni savana. Misalnya badak, harimau, gajah, kera, ular, babi hutan, bermacam-macam burung, serangga, dan lainnya. Termasuk sumberdaya alam hewan piaraan antara lain adalah lembu, kuda, domba, kelinci, anjing, kucing, bermacam- macam unggas, ikan hias, ikan lele dumbo, ikan lele lokal, kerang, dan siput. 

      Terhadap hewan peliharaan itulah sifat terbarukan dikembangkan dengan baik. Selain memungut hasil dari peternakan dan perikanan, manusia jugs melakukan persilangan untuk mencari bibit unggul guns menambah keanekaragaman ternak. Dipandang dari peranannya, hewan dapat digolongkan sebagai berikut :

a.  Sumber pangan, antara lain sapi, kerbau, ayam, itik, lele, dan mujaer.

b.  Sumber sandang, antara lain bulu domba dan ulat sutera.

c.  Sumber obat-obatan, antara lain ular kobra dan lebah madu.

d.  Piaraan, antara lain kucing, burung, dan ikan hiss. 

      Untuk menjaga kelestarian satwa Langka, maka penangkapan hewan-hewan dan juga perburuan haruslah mentaati peraturan tertentu seperti berikut ini :

·      Para pemburu harus mempunyai lisensi (surat izin berburu).

·      Senjata untuk berburu harus tertentu macamnya.

·      Membayar pajak dan mematuhi undang-undang perburuan.

·      Harus menyerahkan sebagian tubuh yang diburunya kepada petugas sebagai tropy, misalnya tanduknya.

·      Tidak boleh berburu hewan-hewan langka.

·      Ada hewan yang boleh ditangkap hanya pada bulan-bulan tertentu saja. Misalnya, ikan salmon pada musim berbiak di sungai tidak boleh ditangkap, atau kura-kura pads musim akan bertelur.

·      Harus melakukan konvensi dengan baik. Konuensi ialah aturan-aturan yang tidak tertulis tetapi harus sudah diketahui oleh si pemburu dengan sendirinya. Misalnya, tidak boleh menembak hewan buruan yang sedang bunting, dan tidak boleh membiarkan hewan buas buruannya lepas dalam keadaan terluka.

 

      Akan tetapi, seringkali peraturan-peraturan tersebut tidak ditaati bahkan ada yang diam-diam memburu satwa langka untuk dijadikan bahan komoditi yang berharga. Satwa yang sering diburu untuk diambil kulitnya antara lain macan, beruang, dan ular, sedangkan gajah diambil gadingnya. 

      Sumberdaya Mikroba  

      Di samping sumber daya alam hewan dan tumbuhan terdapat sumber daya alam hayati yang bersifat mikroskopis, yaitu mikroba. Selain berperan sebagai dekomposer (pengurai) di dalam ekosistem, mikroba sangat penting artinya dalam beberapa hal seperti berikut ini :

a.    sebagai bahan pangan atau mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain, seperti tape, sake, tempe, dan oncom

b.    penghasil obat-obatan (antibiotik), misalnya, penisilin

c.    membantu penyelesaian masalah pencemaran, misalnya pembuatan biogas dan daur ulang sampah

d.    membantu membasmi hama tanaman, misalnya Bacillus thuringiensis

e.    untuk rekayasa genetika, misalnya, pencangkokan gen virus dengan gen sel hewan untuk menghasilkan interferon yang dapat melawan penyakit karena virus.

       Rekayasa genetika dimulai Tahun 1970 oleh Dr. Paul Berg. Rekayasa genetika adalah penganekaragaman genetik dengan memanfaatkan fungsi materi genetik dari suatu organisme. Cara-cara rekayasa genetika tersebut antara lain: kultur jaringan, mutasi buatan, persilangan, dan pencangkokan gen. Rekayasa genetika dapat dimanfaatkan untuk tujuan berikut ini :

1.  mendapatkan produk pertanian baru, seperti "pomato", merupakan persilangan dari potato (kentang) dan tomato (tomat)

2.  mendapatkan temak yang berkadar protein lebih tinggi

3.  mendapatkan temak atau tanaman yang tahan hama

4.  mendapatkan tanaman yang mampu menghasilkan insektisida sendiri.

      Akhir-akhir ini tampak bahwa penggunaan sumber daya alam cenderung naik terus, karena:

a.    pertambahan penduduk yang cepat

b.    perkembangan peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains dan teknologi.

       Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.

 1.  Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang  
maksimal, tetapi pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan  
agar produktivitasnya tetap berkelanjutan.

2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi  
sumber daya alam.

3.  Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang  
ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan  
pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.

4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya  
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

a. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumberdaya untuk pembaruannya.

b. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin pertumbuhan sumber daya alam hayati.

c. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya  
dengan daur ulang.

d. Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses  
pembaruannya.  
 

      Sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam, agar lingkungan tetap lestari, harus diperhatikan tatanan/tata cara lingkungan itu sendiri. Dalam hal ini manusialah yang paling tepat sebagai pengelolanya karena manusia memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan organisme lain. Manusia mampu merombak, memperbaiki, dan mengkondisikan lingkungan seperti yang dikehendakinya, seperti:

1.  manusia mampu berpikir serta meramalkan keadaan yang akan datang

2. manusia memiliki ilmu dan teknologi

3.  manusia memiliki akal dan budi sehingga dapat memilih hal-hal yang baik. 

      Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.

      Pengelolaan ini mempunyai tujuan sebagai berikut.

·      Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.

·      Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.

·      Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.

·      Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

 

      Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.

      Melalui penerapan pengelolaan lingkungan hidup akan terwujud kedinamisan dan harmonisasi antara manusia dengan lingkungannya.

      Untuk mencegah dan menghindari tindakan manusia yang bersifat kontradiksi dari hal-hal tersebut di atas, pemerintah telah menetapkan kebijakan melalui Undang-undang Lingkungan Hidup.  

      Undang-undang lingkungan hidup

      Undang-undang tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup disahkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Undang-undang ini berisi 9 Bab terdiri dari 24 pasal. Undang-undang lingkungan hidup bertujuan mencegah kerusakan lingkungan, meningkatkan kualitas lingkungan hidup, dan menindak pelanggaran-pelanggaran yang menyebabkan rusaknya lingkungan.

      Undang-undang lingkungan hidup antara lain berisi hak, kewajiban, wewenang dan ketentuan pidana yang meliputi berikut ini.

·      Setiap orang mempunyai hak atas lingkungan hidup yang balk dan sehat.

·      Setiap orang berkewajiban memelihara lingkungan dan mencegah serta menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan

·      Setiap orang mempunyai hak untuk berperan serta dalam rangka   pengelolaan lingkungan hidup. Peran serta tersebut diatur dengan  
perundang-undangan.

·      Barang siapa yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya  
melakukan perbuatan yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup atau tercemamya lingkungan hidup diancam pidana penjara atau denda.

 

      Upaya pengelolaan yang telah digalakkan dan undang-undang yang telah dikeluarkan belumlah berarti tanpa didukung adanya kesadaran manusia akan arti penting lingkungan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas lingkungan serta kesadaran bahwa lingkungan yang ada saat ini merupakan titipan dari generasi yang akan datang.

      Upaya pengelolaan limbah yang saat ini tengah digalakkan adalah pendaurulangan atau recycling. Dengan daur ulang dimungkinkan pemanfaatan sampah, misalnya plastik, aluminium, dan kertas menjadi barang-barang yang bermanfaat.

      Usaha lain dalam mengurangi polusi adalah memanfaatkan tenaga surya. Tenaga panas matahari disimpan dalam sel-sel solar untuk kemudian dimanfaatkan dalam keperluan memasak, memanaskan ruangan, dan tenaga gerak. Tenaga surya ini tidak menimbulkan polusi. Selain tenaga surya, tenaga angin dapat pula digunakan sebagai sumber energi dengan menggunakan kincir-kincir angin.

      Di beberapa negara maju telah banyak dilakukan pemisahan sampah organik dan anorganik untuk keperluan daur ulang. Dalam tiap rumah tangga terdapat tempat sampah yang berwarna-warni sesuai peruntukkannya. 

      Nilai Biologi, Ekonomi Dan Budaya Dari Sumber Daya Alam 

      Alam yang serasi adalah alam yang mengandung berbagai komponen ekosistem secara seimbang. Komponen-komponen dalam ekosistem senantiasa saling bergantung. Keseimbangan inilah yang harus tetap dijaga agar pelestarian keanekaragaman dalam sumber daya alam tetap terjamin. Keseimbangan akan terganggu jika komponen di dalamnya terganggu atau rusak. Terjadinya banjir, gunung meletus, gempa bumi, wabah penyakit, dan sebagainya dapat menyebabkan adanya kerugian dalam bidang ekonomi, biologi, bahkan perusakan peninggalan-peninggalan budaya.  

      1. Sejarah Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA) 

      Gerakan perlindungan alam dimulai di Perancis, tahun 1853 atas usul Para pelukis untuk melindungi pemandangan alam di Fontainbleau di Paris. Sebagai peletak dasar atau gagasan perlindungan alam adalah FWH Alexander Von Humbolt (seorang ahli berkebangsaan Jerman, 1769-1859), sehingga beliau diakui sebagai Bapak Ekologi sedunia. Tokoh organisasi internasional di bidang ini adalah Paul Sarazin (Swiss). Oleh karena keadaan perang maka dasar-dasar organisasi ini baru terbentuk pada tahun 1946 di Basel, dan tahun 1947 di Brunnen.

      Perlindungan dan Pengawetan Alam di Indonesia lahir pada tahun 1912 di Bogor, tokohnya Dr. SH. Kooders. Menurut Undang-undang Perlindungan Alam, pencagaralaman di Indonesia dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut : 

1.  Cagar alam.

Penamaan ini berlaku di daerah yang keadaan alam (tanah, flora, dan keindahan) mempunyai nilai yang khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta bagi kepentingan umum sehingga dirasa perlu untuk dipertahankan dan tidak merusak keadaannya. Cagar alam dapat diartikan Pula sebagai sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi flora dan fauna di dalamnya.

2.    Suaka margasatwa.

Istilah ini berlaku untuk daerah-daerah yang keadaan alamnya (tanah, fauna, dan keindahan) memiliki nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan sehingga perlu dilindungi.  

 

      Kedua istilah di atas kemudian dipadukan menjadi Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA).  

      Cagar Biosfer 

      Cagar Biosfer adalah perlindungan alam yang meliputi daerah yang telah dibudidayakan manusia, misalnya untuk pertanian secara tradisional (bukan tataguna lahan modern, misalnya: pabrik, jalan raya, pertanian dengan mesin). Selain cagar alam dan cagar biosfer terdapat juga istilah cagar budaya yang memiliki arti perlindungan terhadap hasil kebudayaan manusia, misalnya perlindungan terhadap candi dan daerah sekitamya. Strategi pencagaralaman sedunia (World Conservation Strategy) memiliki tiga tujuan, yaitu:

1.  memelihara proses ekologi yang esensial dan sistem pendukung  
kehidupan

2.  mempertahankan keanekaragaman genetis

3.  menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara berkelanjutan. 

      Ketiga tujuan ini paling berkaitan. Pencagaralaman tidak berlawanan dengan pemanfaatan jenis dan ekosistem. Akan tetapi, pemanfaatan itu haruslah dilakukan dengan cara yang menjamin adanya kesinambungan. Artinya, kepunahan jenis dan kerusakan ekosistem tidak boleh terjadi. Demikian pula, terjaganya ekosistem dari kerusakan tidak hanya melindungi keanekaragaman jenis, melainkan juga proses ekologi yang esensial.  

      Nilai-nilai dalam perlindungan alam 

      Nilai-nilai yang terkandung dalam perlindungan alam meliputi nilai ilmiah, nilai ekonomi, dan nilai budaya yang saling berkaitan. Secara terperinci, nilai-nilai yang dimiliki dalam perlindungan dan pengawetan alam dapat dijelaskan sebagai berikut : 

1. Nilai ilmiah, yaitu kekayaan alam, misalnya, hutan dapat digunakan sebagai tempat penelitian biologi untuk pengembangan ilmu (sains). Misalnya, botani, proteksi tanaman, dan penelitian ekologi.

2.  Nilai ekonomi, yaitu perlindungan alam ditujukan untuk kepentingan ekonomi. Misalnya pengembangan daerah wisata. Hal ini akan mendatangkan berbagai lapangan kerja. Hutan dengan hasil hutannya, dan Taut dapat menjadi sumber devisa bagi negara.

3.  Nilai budaya, yaitu flora dan fauna yang khas maupun hasil budaya manusia pada suatu daerah dapat menimbulkan kebanggaan tersendiri, misalnya Candi Borobudur, komodo, dan tanaman khas Indonesia (melati dan anggrek).

4.  Nilai mental dan spiritual, misalnya dengan perlindungan alam, manusia dapat menghargai keindahan alam serta lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.  

      Seperti telah kita ketahui bersama, bahwa sumber daya alam hayati terdiri dari hewan, tumbuhan, manusia, dan mikroba yang dapat kita manfaatkan untuk kesejahteraan hidup manusia. Pemanfaatan sumber daya tersebut antara lain di bidang sandang, pangan, papan, dan perdagangan. Oleh karena dimanfaatkan oleh berbagai tingkatan manusia dan berbagai kepentingan, maka diperlukan campur tangan berbagai pihak dalam melestarikan sumber daya alam hayati. Pihak-pihak yang memanfaatkan sumberdaya alam, baik negeri maupun swasta, memiliki kewajiban yang sama dalam pelestarian sumber daya alam hayati. Misalnya, pabrik pertambangan batu bara, selain memanfaatkan batu tiara diharuskan pula untuk mengolah limbah industrinya agar tidak mencemari daerah sekitamya dan merusak ekosistem. Pabrik-pabrik, seperti pabrik obat-obatan, selain memanfaatkan bahan dasar dari hutan diwajibkan pula untuk melakukan penanaman kembali dan mengolah limbah industrinya (daur ulang) agar tidak merusak lingkungan.  

2. Macam-macam Bentuk (Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam Hayati) 

      Usaha pelestarian sumberdaya alam hayati tidak lepas dari usaha pelestarian lingkungan hidup. Usaha-usaha dalam pelestrian lingkungan hidup bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab kita semua. Untuk menggalakkan perhatian kita kepada pelestarian lingkungan hidup, maka setiap tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Sedunia. Di tingkat Internasional, peringatan Hari Lingkungan Hidup ditandai dengan pemberian penghargaan kepada perorangan atau pun kelompok atas sumbangan praktis mereka yang berharga bagi pelestarian lingkungan atau perbaikan lingkungan hidup di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Penghargaan ini diberi nama "Global 500" yang diprakarsai Program Lingkungan PBB (UNEP = United Nation Environment Program).

      Di tingkat nasional, Indonesia tidak ketinggalan dengan memberikan hadiah, sebagai berikut.

      a. Kalpataru 

      Hadiah Kalpataru diberikan kepada berikut ini. 

1.  Perintis lingkungan hidup, yaitu mereka yang telah mempelopori untuk mengubah lingkungan hidup yang kritis menjadi subur kembali.

2. Penyelamat lingkungan hidup, yaitu mereka yang telah menyelamatkan lingkungan hidup yang rusak.

3. Pengabdi lingkungan hidup, yaitu petugas-petugas yang telah mengabdikan dirinya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.

      Kalpataru berupa pahatan Kalpataru tiga dimensi yang berlapis emas murni. Pahatan ini mencontoh pahatan yang terdapat pada Candi Mendut yang melukiskan pohon kehidupan serta mencerminkan sikap hidup manusia Indonesia terhadap lingkungannya, yaitu keselarasan dan keserasian dengan alam sekitarnya.  
 

 

c.    Adipura

 
Hadiah Adipura diberikan kepada berikut ini.

1. Kota-kota terbersih di Indonesia.

2. Daerah-daerah yang telah berhasil membuat Laporan Neraca Kependudukan dan Lingkungan Hidup Daerah (NKLD).  

      Selain usaha-usaha tersebut di atas, usaha lain yang tidak kalah pentingnya adalah didirikannya bermacam-macam perlindungan alam seperti Taman Wisata, Taman hasional, Kebun Raya, Hutan Buru, Hutan Lindung, dan Taman Laut.  
 

      Macam-macam Perlindungan Alam (PPA)

      Perlindungan alam dibagi menjadi dua, yaitu perlindungan umum dan perlindungan dengan tujuan tertentu.  

      1. Perlindungan alam umum

      Perlindungan alam umum merupakan suatu kesatuan (flora, fauna, dan tanahnya). Perlindungan alam ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut : 

a. Perlindungan alam ketat; merupakan perlindungan terhadap keadaan alam yang dibiarkan tanpa campur tangan manusia, kecuali dipandang perlu. Tujuannya untuk penelitian dan kepentingan ilmiah, misalnya Ujung Kulon.

b.  Perlindungan alam terbimbing; merupakan perlindungan keadaan alam yang dibina oleh Para ahli, misalnya Kebun Raya Bogor.

c.  National Park atau Taman Nasional; merupakan keadaan alam yang menempati suatu daerah yang lugs dan ticlak boleh ada rumah tinggal maupun bangunan industri. Tempat ini dimanfaatkan untuk rekreasi atau taman wisata, tanpa mengubah ciri-ciri ekosistem. Misalnya: Taman Safari di Cisarua Bogor dan Way Kambas.  

      Pada tahun 1982 diadakan Konggres Taman hasional sedunia di Bali (World National Park Conggres). Dalam konggres itu Pemerintah Indonesia mengumumkan 16 taman nasional (TN) yang ada di Indonesia, yaitu sebagai berikut.

01. TN. Kerinci Seblat (Sumbar, Jambi. Bengkulu) Ä… 1.485.000 Ha

02. TN. Gunung Leuser (Sumut, Aceh) Ä… 793.000 Ha

03. TN. Barisan Selatan (Lampung, Beng kulu) Ä… 365.000 Ha

04. TN. Tanjung Puting (Kalteng) Ä… 355.000 Ha

05. TN. Drumoga Bone (Sulut) Ä… 300.000 Ha

06. TN. Lore Lindu (Sulteng) t 231.000 Ha

07. TN. Kutai (Kaltim) Ä… 200.000 Ha

08. TN. Manusela Wainua (Maluku) Ä… 189.000 Ha

09. TN. Kepulauan Seribu (DKI) Ä… 108.000 Ha

10. TN. Ujung Kulon (Jabar) Ä… 79.000 Ha

11. TN. Besakih (Bali) Ä… 78.000 Ha

12. TN. Komodo (HTB) Ä… 75.000 Ha

13. TN. Bromo Tengger, Semeru (Jatim) Ä… 58.000 Ha

14. TN. Meru Betiri (Jatim) Ä… 50.000 Ha

15. TN. Baluran (Jatim) Ä… 25.000 Ha

16. TN. Gede Pangrango (Jabar) Ä… 15.000 Ha. 

      b. Perlindungan alam dengan tujuan tertentu 

      Macam perlindungan alam dengan tujuan tertentu adalah sebagai berikut :

a.    Perlindungan geologi; merupakan perlindungan alam yang bertujuan melindungi formasi geologi tertentu, misalnya batuan tertentu.

b.    Perlindungan alam botani; merupakan perlindungan alam yang bertujuan melindungi komunitas tumbuhan tertentu, misalnya Kebun Raya Bogor.

c.    Perlindungan alam zoologi; merupakan perlindungan alam yang bertujuan melindungi hewan-hewan langka serta mengembangkannya dengan cara memasukkan hewan sejenis ke daerah lain, misalnya gajah.

d.   Perlindungan alam antropologi;merupakan perlindungan alam yang bertujuan melindungi suku bangsa yang terisolir,misalnya Suku Indian di Amerika, Suku Asmat di Irian Jaya, dan Suku Badui di Banten Selatan.

e.    Perlindungan pemandangan alam; merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi keindahan alam, misalnya Lembah Sianok di Sumatera Barat.

f.     Perlindungan monumen alam; merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi benda-benda alam tertentu, misalnya stalagtit, stalagmit, gua, dan air terjun.

g.    Perlindungan suaka margasatwa; merupakan perlindungan dengan tujuan melindungi hewan-hewan yang terancam punch, misalnya badak, gajah, dan harimau Jawa.

h.    Perlindungan hutan; merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi tanah, air, dan perubahan iklim.

i.      Perlindungan ikan; merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi ikan yang terancam punah.  

      Bentuk-bentuk PPA di atas harus diusahakan secara terpadu karena fauna akan lestari apabila flora dan habitatnya lestari juga. 
 

 

 

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

SENI RUPA 2 DIMENSI

Seni rupa dua dimensi adalah suatu karya seni rupa yang memiliki dua sisi saja, yaitu sisi panjang dan lebar, sehingga tidak mempunyai ruang karena tidak mempunyai unsur ketebalan.

 

Contoh :

 

1. Lukisan

2. Seni Grafis

   Adalah cabang seni rupa yang berbentuk 2 Dimensi yang proses pembuatan karyanya dengan menggunakan teknik cetak

 

 

 

 

Teknik – teknik dalam seni rupa 2 dimensi

 

Teknik Plakat yaitu melukis dengan menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik, dengan goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat.

Teknik Transparan yaitu teknik menggambar / melukis dengan menggunakan cat air, dengan sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya nampak transparan.

Teknik Kolase yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian ditempel sehingga membentuk lukisan yang realis atau abstrak.

Teknik 3M (melipat, menggunting, dan merekat) adalah merupakan proses manipulasi lembaran kertas menjadi suatu bentuk tiga dimensi.

Unsur – unsur Seni rupa 2 dimensi

a. Titik /Bintik

Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.

 

b. Garis

Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya

 

c. Bidang

Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar, sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Atau dengan kata lain bidang bersifat pipih, sedangkan bentuk memiliki isi atau volume. Dari bentuknya bidang maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang biomorfis (organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Bidang dapat terbentuk karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena sapuan warna. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya.

 

d. Bentuk

Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.

 

e. Tekstur

Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat berkesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan tersebut dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. Oleh karena itu terdapat dua jenis tekstur, yaitu tekstur nyata,yaitu sifat permukaan yang menunjukkan kesan sebenarnya antara penglihatan mata dan rabaan, dan tekstur semu (maya), yaitu kesan permukaan benda yang antara penglihatan dan rabaan dapat berbeda kesannya.

 

f. Warna

Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua pendekatan salah satunya adalah teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) yakni butiran halus pada warna. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna pigmen diantaranya;

Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru,

Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer, misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau,

Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder,

Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain,

Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.

 

g. Gelap Terang

Dalam karya seni rupa dua dimensi gelap terang dapat berfungsi untuk beberapa hal, antara lain: menggambarkan benda menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan kesan ruang atau kedalaman, dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam karya seni rupa dapat terjadi karena intensitas (daya pancar) warna, dapat pula terjadi karena percampuran warna hitam dan putih.

 

h. Ruang (kedalaman)

Ruang dalam karya tiga dimensi dapat dirasakan langsung oleh pengamat seperti halnya ruangan dalam rumah, ruang kelas, dan sebaginya. Dalam karya dua dimensi ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman pada karya dua dimensi bersifat semu (maya) karena diperoleh melalui kesan penggambaran yang pipih, datar, menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya.

 

 

Contoh tokoh Seni rupa 2 dimensi

 

1. Raden Saleh Sjarif Boestaman

 

 

 

Raden Saleh lahir di Semarang tahun 1807 – meninggal di Bogor pada tahun 1880. Raden Saleh dilahirkan dalam sebuah keluarga Jawa ningrat. Dia adalah cucu dari Sayyid Abdoellah Boestaman dari sisi ibunya. Ayahnya adalah Sayyid Hoesen bin Alwi bin Awal bin Jahja, seorang keturunan Arab.Ibunya bernama Mas Adjeng Zarip Hoesen, tinggal di daerah Terboyo, dekat Semarang. Sejak usia 10 tahun, ia diserahkan pamannya, Bupati Semarang, kepada orang-orang Belanda atasannya di Batavia. Kegemaran menggambar mulai menonjol sewaktu bersekolah di sekolah rakyat (Volks-School).

Keramahannya bergaul memudahkannya masuk ke lingkungan orang Belanda dan lembaga-lembaga elite Hindia-Belanda. Seorang kenalannya, Prof. Caspar Reinwardt, pendiri Kebun Raya Bogor sekaligus Direktur Pertanian, Kesenian, dan Ilmu Pengetahuan untuk Jawa dan pulau sekitarnya, menilainya pantas mendapat ikatan dinas di departemennya. Kebetulan di instansi itu ada pelukis keturunan Belgia, A.A.J. Payen yang didatangkan dari Belanda untuk membuat lukisan pemandangan di Pulau Jawa untuk hiasan kantor Departemen van Kolonieen di Belanda. Payen tertarik pada bakat Raden Saleh dan berinisiatif memberikan bimbingan.

Payen memang tidak menonjol di kalangan ahli seni lukis di Belanda, namun mantan mahaguru Akademi Senirupa di Doornik, Belanda, ini cukup membantu Raden Saleh mendalami seni lukis Barat dan belajar teknik pembuatannya, misalnya melukis dengan cat minyak. Payen juga mengajak pemuda Saleh dalam perjalanan dinas keliling Jawa mencari model pemandangan untuk lukisan. Ia pun menugaskan Raden Saleh menggambar tipe-tipe orang Indonesia di daerah yang disinggahi.

 

 

Contoh lukisan Raden Saleh :

 

 

 

2.Vincent van Gogh

 

 

 

Vincent Willem van Gogh (30 Maret 1853 – 29 Juli 1890) adalah pelukis pasca-impresionis Belanda. Lukisan-lukisan dan gambar-gambarnya termasuk karya seni yang terbaik, paling terkenal, dan paling mahal di dunia. Van Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa. Ia merupakan sulung dari 6 bersaudara, putra pendeta protestan di Groot Zundert, lukisannya beraliran posimpressionisme yang mewakili era spontanitas emosional dalam seni lukis. Vincent adalah orang yang muram, gelisah, dan temperamental, namun pengetahuannya sangat luas. Hal ini dapat dilihat di 700 surat yang dikirimkannya pada saudara yang paling dikasihinya, Theo, yang juga bertugas sebagai manajernya. Surat-surat ini kemudian diterbitkan sebagai catatan kehidupan Van Gogh pada 1911.

 

Contoh Lukisan Van Gogh

 

 

 

SENI RUPA 3 DIMENSI

Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang.

 

Contoh : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.

Teknik – teknik Seni Rupa 3 Dimensi

Teknik Aplikasi yaitu karya hias dalam seni jahit-menjahit dengan menempelkan (menjahitkan) guntingan-guntingan kain yang dibentuk seperti bunga, buah, binatang, dsb pada kain lain sebagai hiasan.

Teknik Mozaik yaitu dengan menempel benda-benda tiga demensi yang ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.

Teknik Menganyam adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman.

Teknik Merakit adalah membuat karya dengan cara menyambung-nyambung beberapa bagian atau potongan bahan. Caranya disebut merakit, hasilnya disebut rakitan. Potongan bahan disambungkan dengan cara dilas, dipatri, disekrup atau dengan cara yang lain.

Teknik Makrame adalah sebuah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.

Teknik Menuang (cor) yaitu proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada alat acuan yang berbentuk cetakan.Setelah menjadi keras dikeluarkan dari acuan/cetakan.Bahan cair ini dibuat dari semen, plastic, karet, gips, dan logam (tembaga, besi).

Teknik Butsir adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak tangan dan alat lain (kayu, kawat) sederhana. Bahan yang digunakan lunak, elastis, lentur antara lain tanah liat, plastisi.

Teknik Pahat yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak dipergunakan dengan cara memahat. Cara pembuatannya dengan menggunakan alat pahat (tatah) atau ukir dan martil. Bahan (media) yang digunakan adalah bahan keras seperti batu, cadas, kayu, gips, tanah liat kering.

Teknik Menjahit adalah cara melekatkan (menyambung, mengelem, dsb) dengan jarum dan benang.

Teknik Membangun yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas menyusun berbagai komponen untuk dijadikan benda trimatra (tiga dimensi).

Contoh Tokoh Seni Rupa 3 dimensi

1. Edhi Sunarso

 

 

 

dilahirkan di Salatiga, pada tanggal 2 Juli 1932. Pematung yang satu ini terkenal dengan karya-karyanya yang dapat dijumpai di berbagai kota di Indonesia.Edhi Sunarso adalah pematung beberapa monumen dan diorama sejarah. Diantaranya adalah patung Monumen selamat datang di Bundaran Hotel Indonesia dan Diorama Sejarah Monumen Nasional di Jakarta. Edhi Sunarso mendapat penghargaan dari pemerintah dengan dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma atas karya-karyanya.Selain itu, Edhi Sunarso juga berkiprah di dunia Pendidikan. Sejak 1958 - 1959 ia sudah aktif sebagai staf pengajar pada Akademi Kesenian Surakarta. Ia mengajar pada (STSRI) Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia ASRI Yogyakarta sebagai ketua jurusan Seni Patung. Pada 1967-1981 sebagai tenaga pengajar di (IKIP) Institut Kejuruan Ilmu Pendidikan Negeri Yogyakarta, pada tahun 1968-1984 sebagai pengajar merangkap asisten Ketua Bidang Akademik STSRI/ ISI Yogyakarta, dan sebagai pengajar pada (ISI) Institut Seni Indonesia dan sebagai Sekretaris Senat.

 

Contoh Karya Edhi sunarsono :

 

 

1. Pengertian Pameran

 

 

Pameran adalah kegiatan untuk menampilkan suatu karya dalam usaha memperkenalkan produk yang berupa barang, jasa, atau prestasi kepada masyarakat umum. Pameran secara umum artinya akhir dari berolah seni (rupa) yang disajikan/ditampilkan pada masyarakat umum. Kegiatan pameran melibatkan banyak orang dan kerja sama yang kompak untuk mencapai sukses. Pameran digunakan untuk menampilkan karya seni rupa, sedangkan untuk karya seni musik, tari, dan teater dnegan menggunakan istilah pergelaran/penyajian/pertunjukan. Pameran seni rupa disekolah diselenggarakan dan diikuti oleh para siswa di sekolah tersebut. Pameran yang dilaksanakan dalam satu kelas disebut pameran kelas, sifatnya sederhana. Materi pameran dibuat siswa sendiri.

 

2. Tujuan Penyelenggaraan Pameran Seni Rupa

A. Memberikan motivasi pada penonton (publik) untuk mempelajari dan menikmati hasil karya seni rupa.

B. Untuk melestarikan dan pengembangan budaya nasional dan daerah setempat.

C. Di sekolah sebagai praktik atau perwujudan hasil akhir pendidikan seni budaya.

D. Untuk meningkatkan apresiasi seni

E. Sebagai wahana hiburan dan rekreasi para penonton (publik)

 

Dalam pelaksanaan kegiatan pameran perlu adanya pengorganisasian, dengan cara membentuk kepanitiaan (Panitia Pameran Seni Rupa) kelas atau sekolah. Tujuannya adalah agar pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pameran dapat mengerti dan melaksanakan kerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya sehingga dapat bekerja secara efektif dan efisien.

 

3. Fungsi Pameran

A. Sebagai sarana prestasi, kompetisi, timbul pemikiran untuk berbuat dan berkarya yang baik.

B. Sebagai sarana apresiasi, karena dengan melihat pameran seni akan muncul berbagai tanggapan kritik, penilaian, sarana, penghargaan, dan rangsangan seseorang untuk berbuat kreatif dalam berkarya dan berolah seni.

C. Sebagai sarana edukatif yaitu sarana pembelajaran untuk menanamkan kesadaran akan nilai-nilai keindahan (estetika) dalam lingkup luas, mendidik siswa dalam keseimbangan batin (rasa) dengan akal (pikiran).

D. Sebagai sarana rekreasi karena pameran seni bisa dijadikan ajang hiburan, menghilangkan jenuh dan ketegangan batin.

 

4. Hal yang Perlu Dipersiapkan Untuk Pameran

A. Pembentukan Panitia (Pengorganisasian)

Kepanitiaan pameran ini dibentuk oleh kepala sekolah selaku penanggung jawab di sekolah. Semua panitia di bawah pimpinan/komando ketua atau pengurus harian, selaku koordinasi dan konsolidasi, serta kompak dalam menjalankan tugasnya. Apabila telah selesai pelaksanaannya, panitia dapat dibubarkan oleh Kepala Sekolah.

 

B. Membuat Program Kerja atau Perencanaan Pameran

Dalam melaksanakan pameran seni rupa perlu dibuat rancangan atau program kerja. Tujuannya agar segala yang dikerjakan dapat terarah. Di dalam program ditentukan di mana tempat dan waktu pameran diselenggarakan.

 

C. Menyiapkan Materi

Materi pameran adalah benda/karya seni rupa yang dipamerkan, yang dipersiapkan sejak awal. Setiap siswa dapat ikut serta memamerkan hasil karyanya, karena materi pameran ini adalah dari hasil karya siswa sendiri. Semua hasil karya siswa dikumpulkandan diadakan seleksi. Seleksi karya ini dilakukan oleh panitia dan bapak/ibu guru seni rupa, untuk memilih karya yang layak pamer atau yang baik. Setelah diseleksi sebagai materi pameran maka dikumpulkan pada tempat khusus. Karya-karya seni tersebut dicatat atau diinventaris dengan lengkap. Karya yang dipamerkan meliputi karya seni rupa dua atau tiga dimensi. Adapun karya seni dua dimensi seperti melukis, menggambar, dan seni grafika. Dan juga karya seni tiga dimensi seperti membat patung, diorama, membuat keramik, dll.

 

D. Kelengkapan Pameran

A). Materi pameran yaitu barang barang hasil karya seni yang dipamerkan meliputi karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.

B), Meja dengan berisi alas meja (taplak) untuk menempatkan barang-barang kerajinan tangan/seni kriya.

C). Panil/Skutsel untuk memasang gambar/lukisan

D). Ruang pamer dengan ukuran cukup luas.

E). Katalog yaitu buku kecil yang memuat beberapa karya seni yang dipamerkan yang dilengkapi judul karya, media, nama perupa, dan harga (bila dijual).

F). Kotak/box untuk menempatkan karya seni patung

G). Tanaman hias atau pot bunga untuk dekorasi (tata ruang) agar terkesan alami dan segar.

H). Publikasi sebagai alat dan sarana informasi pada masyarakat luas.

I). Kelengkapan lain seperti buku tamu, buku pengunjung untuk mengetahui kritik atau penilaian dari pengunjung terhadap pameran.

Pengertian Kritik Karya Seni Rupa

Kritik karya seni adalah kegiatan menanggapi karya seni guna menunjukan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Kelebihan dan kekurangan dalam karya seni tersebut digunakan dalam berbagai aspek serta untuk menunjukan kualitas dari sebuah karya. Selain itu, kritik karya seni juga digunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni.

 

Orang yang melakukan kritik terhadap sebuah karya seni dan budaya orang lain atau dirinya disebut dengan kritikus. Tanggapan dan penilaian dari seorang kritikus ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat kualitas sebuah karya seni serta dapat mempengaruhi harga jual atau penilaian ekonomis.

 

Berikut ini merupakan landasan yang harus ada sebelum menyampaikan sebuah kritikan.

 

Pengalaman yang cukup dalam materi kritik.

Keilmuan dan pengetahuan yang relevan.

Menguasai penerapan metode kritik yang tepat.

Menguasai media kritik atau kebahasaan yang efektif dan komunikatif.

Fungsi Kritik Seni

Kritik seni memiliki fungsi utama yakni menjembatani persepsi dan apresiasi karya seni rupa antara seniman, karya, dan penikmat seni.

 

Selain itu, fungsi kritik seni yang lainya adalah kritik dengan gaya bahasa tulisan maupun lisan berusaha melakukan analisa, mengupas, dan diharapkan dapat memudahkan seniman dan penikmat seni berkomunikasi lewat karya seni.

 

Jenis Kritik Seni

Kritik seni dibedakan menjadi 4 macam dengan ciri khusus yang berbeda-beda. Berikut ini merupakan jenis-jenis kritik seni.

 

Kritik Jurnalistik

Kritik jurnalistik biasanya ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah ataupun disampaikan secara terbuka. Kritik jurnalistik bertujuan untuk memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Jenis kritik yang satu ini berisikan ulasan ringkas yang jelas tentang sutu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan lain.

 

Kritik Pendagogik

Kritik pendagogik bertujuan mengembangkan bakat dan potensi artistik-estetik peserta didik supaya memiliki kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Jenis kritik pendagogik memiliki ciri-ciri diterapkan dalam kgiatan proses belajar mengajar dalam lembaga pendidikan kesenian. Kritik pendagogik dikembangkan oleh guru kesenian.

 

Kritik Ilmiah

Jenis kritik yang selanjutnya adalah kritik ilmiah atau akademi. Kritik ini melakukan pengkajian nilai secara luas, mendalam, dan sisematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment.

 

Sifat penilain kritik ilmiah adalah mutlak. Selain itu, kritik ini juga bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya.

 

Kritik Populer

Kritik populer berkembang di seluruh dunia. Ciri kritik populer adalah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni.

 

Baca Juga : Pengertian Bulu Tangkis, Sejarah, Ukuran Lapangan, Teknik, dan Perlengkapannya !

 

Bentuk Kritik Seni

Berdasarkan titik tolak dan landasan yang digunakan, pendekatan kritik seni di bagi menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut.

 

Pendekatan Formalistik

Kritik seni formalistik mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri, artinya terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami.

 

Seorang tokoh kritikus formalis, Clive Bell berpendapat bahwa art is to be art, must be independent and self suficient.

 

Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah significant form, yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni.

 

Pendekatan Ekspresivisme

Teori seni ekspresif menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia. Kritik seni ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah.

 

Pendekatan Instrumentalistis

Teori seni instrumentalistis menganggap bahwa seni sebagai sarana guna memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian. Seni dipandang sebagai instrumen guna mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat. Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada kemampuan seniman untuk mengelola material seni atau pun pada masalah internal karya seni.

 

Tahapan Dalam Kritik Seni

Berdasarkan beberapa pendekatan dalam kritik seni, tahapan-tahapan kritik seni dapat di uraikan sebagai berikut.

 

Deskripsi

Deskripsi adalah tahapan guna menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya, serta tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan.

 

Supaya kita dapat mendeskripsikannya dengan baik, seorang kritikus harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa.Tanpa mengetahui istilah-istilah tersebut seorang kritikus akan kesulitan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan seni rupa.

 

Analisis Formal

Analisis formal adalah tahapan yang digunakan untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Dalam tahapan yang satu ini, seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.

 

Interpretasi

Interpretasi adalah tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah yang dihadirkan. Sifat penafsiran ini adalah terbuka, dipengaruhi oleh sudut pandang dan wawasan kritikusnya. Pada umumnya, semakin luas wawasan seorang kritikus semakin banyak pula penafsiran karya yang dikritisinya.

 

Evaluasi atau Penilaian

Evaluasi atau penilaian ini merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik guna menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal atau aspek konteks.

 

 

Pengalaman Asistensi Mengajar di SMK N 02 Probolinggo

  ESSAY ASISTENSI MENGAJAR SMKN 02 PROBOLINGGO   Saya Arridlotun Nurushibyan yang diamanahi sebagai guru mata pelajaran CNC akan menceri...